Monday, June 22, 2009

Indah cinta kerana pernikahan...

Pergaulan muda-mudi pada masa sekarang ini sudah sedemikian bebas. Hal ini membuat peluang untuk berzina menjadi sangat terbuka lebar. Untuk menghindari terjadinya perzinaan, maka salah satu caranya adalah dengan melangsungkan pernikahan.

banyak orang yang berfikir menikah itu menghalangi kebebasan, setelah menikah, kita akan terkekang. menikah juga memerlukan belanja yang besar. belum lagi kehidupan setelah menikah, yang tentunya memerlukan perbelanjaan yang lebih besar. benarkah demikian?

Menikah merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah, selain untuk menghindarkan diri dari perbuatan zina. Anjuran untuk menikah telah banyak disampaikan, baik melalui media informasi mahu pun dalam khutbah2 keagamaan. Lantas mengapa menikah itu sangat dianjurkan? Berikut saya sampaikan beberapa alasannya:

Menikah adalah sunnah Rasul
Menikah adalah salah satu Sunnah para Rasul. Setiap rasul yang diutus, menikah dan memiliki keluarga. Mengapakah kita tidak melaksanakan sunnah tersebut?
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Ayyub Radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
"Ada empat perkara yang termasuk Sunnah para Rasul: rasa malu, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah."

Siapa yang mampu menikah, menikah lah
menikah memang memerlukan persiapan. Saat kita menikah, tentunya kita memerlukan mahar, sebagai salah satu syarat sah untuk menikah. Lantas, mengapa kita tidak menikah hanya karena alasan tidak ada duit? bukankah selain menikah, kita juga dapat membentengi diri kita dengan puasa? tapi janganlah hal ini lantas dijadikan alasan untuk tidak menikah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita menikah, sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu. Ia menuturkan: "Kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemuda yang tidak mempunyai sesuatu, lalu beliau bersabda kepada kami:
"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikah lah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai benteng).'"

Menikah dengan niat menjaga kesucian, pasti Allah akan menolongnya
Kadang kita takut untuk menikah karena khawatir kita tidak mampu memberi nafkah pada keluarga kita. Kenapa kita takut, padahal rezeki datangnya dari Allah? Bukankah Allah sudah menjamin rejeki setiap orang, termasuk setelah menikah? Menikah merupakan salah satu ibadah, mungkinkah Allah tidak memberikan balasannya?
Jika kita menikah karena niat yang suci, insya Allah rejeki kita akan dimudahkan oleh Allah.
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
"Ada tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah; seorang budak yang ingin menebus dirinya dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan pejuang di jalan Allah."

1 comment:

Muhammad Hafizan bin Abd Hamid said...

aiwah..
mcm dh x lama je..
x ajak ana, siap nta